Apa Itu Erupsi Erupsi

 

Apa Itu Erupsi Erupsi



Erupsi atau letusan gunung berapi merupakan peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi. Proses keluarnya magma bisa dalam bentuk yang berbeda-beda untuk tiap gunung api. Erupsi yang terjadi bisa elusif atau ekplosif. Pada erupsi elusif lava keluar secara perlahan dan membentuk aliran lava, sedangkan pada erupsi eksplosif lava keluar diikuti dengan ledakan. Secara garis besar jenis erupsi dapat dibagi tiga, hawaiian, strombolian dan vulkanian (BNPB, 2016). Erupsi hawaiian diambil dari kata Hawaii, pulau vulkanik di Samudra Pasifik. Erupsi jenis tipe hawaiian mengeluarkan lava yang mengalir dalam waktu yang cukup lama. Gunung yang memiliki erupsi tipe hawaiian berbentuk perisai, di mana tubuh gunung lebih besar dari tinggi gunung. Contoh gunung tipe hawaiian adalah gunung Kilauea di Hawaii, Amerika Serikat. Erupsi strombolian diambil dari kata Stromboli, sebuah gunung api di Italia. Erupsi tipe strombolian berupa letusan-letusan kecil yang melontorkan material-material yang kembali jatuh di kawah atau di sekitar tepi kawah. Tubuh dan lereng gunung tersusun dari batuan yang dilontarkan pada saat erupsi. Erupsi vulcanian diambil dari kata Vulcano, sebuah gunung api di Italia. Erupsi tipe vulcanian berupa erupsi eksplosif dari tingkat lemah hingga kuat. Erupsi vulcanian mengeluarkan asap yang kemudian membumbung tinggi dan melebar menyerupai cendawan. Asap erupsi membawa abu dan pasir yang kemudian turun sebagai hujan abu dan pasir. Gunung Merapi sendiri dapat dikategorikan sebagai gunung api tipe vulcanian lemah. Erupsi gunung berapi biasanya dimulai dengan gempa-gempa kecil. Erupsi terjadi dengan disertai awan panas dan turunnya hujan abu. Setelah aktivitas erupsi menurun masyarakat masih belum aman sepenuhnya dari bahaya, abu yang turun biasanya akan menumpuk dengan tebal dan dapat mengganggu saluran pernapasan. Jika turun hujan setelah erupsi selesai maka akan menimbulkan bahaya lahar dingin, yang berupa material-material seperti pasir dan bebatuan yang mengalir kencang dari lereng gunung.

 

Jenis Erupsi

Terdapat perbedaan erupsi gunung berapi hal tersebut dapat dilihar dari magma yang ada di permukaannya, tipe saluran untuk erupsi, dan jumlah gas yang ada pada magma. Ketika erupsi, lahar membentuk irisan-irisan yang bervariasi tergantung sifat lahar beserta tingkat besar ledakannya. Biasanya erupsi yang disertai dengan ledakan akan lebih banyak menyemburkan material ke udara, hal ini berbeda sebaliknya jika erupsi gunung berapi tidak disertai dengan ledakan, berikut penjelasan yang dituturkan menurut para ahli dalam (Setyadi : 2010).

1.Erupsi Dengan Ledakan

Erupsi dengan ledakan dapat menyemburkan lahar cair dan semisolid sebaik material solid yang dibawa magma sebelum erupsi. Ledakan erupsi yang paling dasyat sering disebut Plinian eruptions. Erupsi ini dapat berlangsung berjam‐jam sampai berharihari dan menyemburkan banyak sekali tephra. Beberapa gunung berapi dapat melemparkan material jauh dari lubang kawah, itu disebabkan oleh kandungan senyawa andesitic. Andesitic biasanya lebih tebal dibanding basaltic. Lahar yang keras biasanya menciptakan ledakan erupsi yang keras pula.

 

2.Erupsi Tanpa Ledakan

Apabila erupsi tanpa disertai ledakan, maka lahar yang keluar selalu melalui celah disekitar gunung berapi. Tephra jarang disemburkan dalam erupsi tanpa ledakan. Erupsi ini berkarakteristik basaltic dan dilihat dari bentuknya disebut shield volcanoes.

 

Apa itu Mitigasi?

 

Apa itu Mitigasi

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008). bencana sendiri adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana dapat berupa kebakaran, tsunami, gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, badai tropis dan lainnya. Kegiatan mitigasi bencana diantaranya:

 

a.              Pengenalan dan pemantauan resiko bencana

b.              Perencanaan partisipatif penanggulangan bencana

c.              Penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana

d.              Pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam

e.              Pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi

f.               Pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup

g.              Kegiatan mitigasi bencana lainnya.

 


Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007, mengatakan bahwa pengertian mitigasi dapat didefinisikan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pengembangan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

 

Ada empat hal penting yang perlu di perhatikan dalam mitigasi bencana, diantaranya tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untung tiap kategori bencana, sosialisasi dalam menghadapi bencana, mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari serta cara penyelamatan diri jika bencana terjadi sewaktu-waktu dan pengaturan, penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana. Pertimbangan dalam menyusun program mitigasi (khususnya di Indonesia) diantaranya:

 

1.              Mitigasi bencana harus diintegrasikan dengan proses pembangunan

2.              Fokusnya bukan hanya dalam mitigasi bencana tapi juga pendididkan, pangan, tenaga kerja, pemahaman bahkan kebutuhan dasar lainnya

3.              Dalam sektor informal, ditekankan bagaimana meningkatkan kapasitas masyarakat untuk membuat keputusan, menolong diri sendiri dan membangun sendiri.

4.              Menggunakan sumberdaya lokal (sesuai dengan prinsip desentralisasi)

5.              Mempelajari tataguna lahan untuk melindungi masyarakat yang tinggal di daerah rentan bencana dan kerugian, baik secara sosial, ekonomi maupun implikasi politik.

6.              Mudah dimengerti dan diikuti oleh masyarakat




 Jenis mitigasi bencana

Tujuan dari mitigasi sendiri adalah mengurangi kerugian pada saat terjadinya bahaya di masa mendatang, mengurangi resiko kematian dan cedera terhadap penduduk, mencakup pengurangan kerusakan dan kerugian-kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap infrastruktur sektor publik.

 

Mitigasi dibagi menjadi 2 jenis, yakni:

 

1.              Mitigasi structural

Mitigasi struktural merupakan upaya dalam meminimalkan dengan membangun berbagai prasarana fisik menggunakan teknologi. Biasanya dengan membuat waduk untuk mencegah banjir, membuat alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, menciptakan early warning sistem untuk memprediksi gelombang tsunami, hingga membuat bangunan tahan bencana atau bangunan dengan struktur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu bertahan dan tidak membahayakan para penghuninya jika bencana terjadi sewaktu-waktu.

 

2.              Mitigasi non struktural

Mitigasi non struktural merupakan suatu upaya dalam mengurangi dampak bencana melalui kebijakan dan peraturan. Contohnya, UU PB atau Undang-Undang Penanggulangan Bencana, pembuatan tata ruang kota, atau aktivitas lain yang berguna bagi penguatan kapasitas warga.

 

 

 

 

 

 

  Strategi mitigasi bencana:

Memahami bahwa bencana dapat diprediksi secara alamiah dan saling berkaitan antara yang satu dngan lainnya sehingga terus di evaluasi secara terus-menerus. Upaya mitigasi bencana harus memiliki presepsi yang baik dari aparat pemerintahan maupun masyarakatnya. Adapun strategi yang dapat dilakukan agar upaya mitigasi bencana terkoordinir dengan baik adalah sebagai berikut.

 

1.              Pemetaan

Pemetaan menjadi hal terpenting dalam mitigasi bencana, khususnya bagi wilayah yang rawan bencana. Hal ini dikarenakan sebagai acuan dalam membentuk keputusan antisipasi kejadian bencana. Pemetaan akan tata ruang wilayah juga diperlakukan agar tidak memicu gejala bencana. Sayangnya di Indonesia pemetaan tata ruang dan rawan bencana belum terintegrasi dengan baik, sebab memeng belum seluruh wilayahnya dipetakan, peta yang dihasilkan belum tersosialisasi dengan baik, dan peta bencana yang dibuat memakai peta dasar yang berbeda-beda sehingga menyilitkan dalam proses integrasinya.

2.              Pemantauan

Pemantauan hasil pemetaan tingkat kerawanan bencana pada setiap daerah akan membantu dalam pemantauan dalam segi prediksi terjadinya bencana. Hal ini akan memudahkan upaya penyelamatan saat bencana terjadi. Pemantauan juga dapat dilakukan untuk pembangunan infrastruktur agar tetap memperhatikan AMDAL.

3.              Penyebaran informasi

Penyebaran informasi dilakukan dengan antara lain dengan cara memberikan poster, dan leaflet kepada Pemerintah Kabupaten atau Kota dan Provinsi seluruh Indonesia yang rawan bencana, tentang cara mengenali, mencega dan penanganan bencana. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana geologi di kawasan tertentu. Koordinasi pemerintah daerah sangat berperan dalam menyebarkan informasi ini mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas.

4.              Sosialisasi penyuluhan pendidikan

Beberapa lapisan masyarakat mungkin ada yang tidak dapat mengakses informasi mengenai bencana. Oleh karenanya menjadi tugas aparat pemerintahan untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat. Adapun bahan penyuluhan hampir sama dengan penyebaran informasi. Pelatihan difokuskan kepada tata cara pengungsian dan penyelamatan jika terjadi bencana. Tujuan latihan ini lebih ditekankan pada alur informasi dari petugas lapangan, pejabat teknis dan masyarakat sampai ke tingkat pengungsian dan penyelamatan korban bencana. Dengan pelatihan ini kesiagaan tinggi menghadapi bencana akan terbentuk.

5.              Peringatan dini

Peringatan dini untuk memberitakan hasil pengamatan kontinyu di suatu daerah yang rawan bencana, dengan tujuan agar masyarakatnya lebih siaga. Peringatan dini tersebut disosialisasikan kepada masyarakat melalui pemerintah dengan tujuan memberikan kesadaran mesyarakat dalam menghindarkan diri dari bencana. Peringatan diri dan hasil pemantauan daerah rawan bencana berupa saran teknis, pengalihan jalur jalan (sementara dan seterusnya), pengungsian dan saran penanganan lainnya.

 

Tahapan penanganan bencana

Bagian paling kritis dalam pelaksanaan mitigai adalah pemahaman penuh akan sifat bencana. Dalam setiap negara dan daerah, tipe bahaya yang dihadapi juga akan berbeda-beda. Beberapa negara rentan terhadap  banjir,yang lain memiliki sejarah-sejarah tentang kerusakan akibat badai tropis, dan yang lain dikenal sebagai daerah gempa bumi. Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanganan bencana kemudian dibagi menjadi 4 kateori. Mitigasi sebagai tahap awal penanggulangan bencana alam untuk mengurangi dan memperkecil ampak bencana.

1.              Mitigasi adalah kegiatan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara lain membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal diwilayah rawan tersebut.

2.              Kesiapsiagaan, merupakan perencanaan terhadap cara merespons kejadian bencana. Perencanaan dibuat berdasarkan bencana yang pernah terjadi dan bencana lain yang mungkin akan terjadi. Tujuannya adalah mrminimalkan korban jiwa dan kerusakan sarana-sarana pelayanan umum juga meliputi upaya mengurangi tingkat risiko, pengelolaan sumber-sumber daya masyarakat, serta pelatihan warga diwilayah rawan bencana.

3.              Respons, merupakan upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan bencana. Tahap ini terjadi sesaat setelah terjadi bencana. Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dngan fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana.

4.              Pemulihan, merupakan upaya mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula. Pada tahap ini, fokus diarahkan pada penyediaan tempat tinggal sementara bagi korban serta membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak. Selain itu, dilakukan evaluasi terhadap langkah penanggulangan bncana yang dilakukan.

 

 

Contoh mitigasi bencana

Secara geologis Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Negara yang kita huni ini mendapat julukan ring of fire atau lingkaran api pasifik. Hal ini menjadi faktor Indonesia sering terjadi bencana. Bencana sndiri diartikan sebagai peristiwa yang dapat mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat sperti kehilangan nyawa dan harta benda. Sementara mitigasi sebagai langkah antisipasinya, berikut beberapa contoh mitigasi:

1.              Mitigasi bencana alam

Bencana alam sebagai peristiwa akibat faktor geologis (pergerakan lempeng bumi), klimatologis (kondisi cuaca atau iklim), dan ekstra terekstrial (benda luar angkasa). contoh mitigasi bencana alam misalnya saja pada tanah longsor. Adapun mitigasi bencana yang dapat dilakukan pada tanah longsor adalah sebagai berikut:

a.              Membangun terasering dengan sistem drainase yang tepat

b.              Membuat peta rawan bencana tanah longsor

c.              Melakukan pembuatan tanggul penahan runtuhan batuan

d.              Melakukan reboisasi di lahan yang gundul

e.              Tidak mendirikan bangunan di daerah tebing

f.               Memperhatikan dan membuat sistem peringatan dini

g.              Memantau informasi gejala tanah longsor dari media elektronik

 

 

 

 

2.              Mitigasi non alam

Bencana non alam atau peristiwa akibat dari wabah, gagal teknologi, dan epidemic. Misalnya saja pada bencana wabah penyakit, yang bisa dilakukan adalah:

a.              Menyiapkan masyarakat secar luas termasuk aparat pemerintah khususnya di jajaran kesehatan dan lintas sektor terkait untuk memahami risiko bila wabah terjadi serta bagaimana cara-cara menghadapinya bila suatu wabah terjadi melalui kegiatan sosialisasi yang berkesinambungan.

b.              Menyiapkan produk hukum yang memadai untuk mendukung upaya-upaya pencegahan, respon cepat serta penanganan bila wabah terjadi

c.              Menyiapkan infrastruktur untuk upaya penanganan seperti sumberdaya manusia yang profesional, sarana pelayanan kesehatan, sarana komunikasi, transportasi, logistik serta pembiayaan operasional.

d.              Upaya penguatan surveilans epidemiologi untuk identifikasi faktor risiko dan menentukan strategi intervensi dan penanganan maupun respon dini di semua jajaran.

 

 

 

 

3.              Mitigasi bencana sosial

Bencana sosial masuk diantaranya adalah kerusuhan. Adapun bencana yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a.              Mendorong peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam rangka memelihara stabilitas ketentraman dan ketertiban

b.              Mendukung kelangsungan demokrasi politik dengan keberagaman aspirasi politik, serta ditanamkan moral dan etika budaya politik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

c.              Mengembangkan supremasi hukum dengan menegakan hukum secara konsisten, berkeadilan dan kejujuran.

d.              Meningkatkan pemahaman dan penyadaran serta meningkatkan perlindungan penghormatan, dan penegakan HAM

e.              Meningkatkan kinerja aparatur negara dalam rangka mewujudkan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdayaguna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

 

 

Mitigasi di berbagai sektor

a.              Sektor Kehutanan

Salah satu sector yang memiliki andil dalam meningkatnya emisi gas rumah kaca. Hal tersebut diakibatkan dari kegiatan pengalihan fungsi lahan hutan (deforestasi), yang disertai dengan perusakan hutan skala yang luas. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca di Indonesia yaitu dengan penanaman bibitpohon. Selain itu, pihak pemerintah turut serta membangun hutan rakyat, hutan tanaman industri, dan hutan kemasyarakatan.

 

b.              Sektor pertanian

Di bidang pertanian, salah satu factor yang turut serta menyumbang emisi gas rumah kaca yaitu kegiatan pembakaran, kegiatan pemupukan, pelapukan dan proses respirasi. Oleh karena itu proyek mitigasi untuk sektor pertanian mempunyai focus pada penerapan teknologi budidaya tanaman, pemanfaatan pupuk organic, penerapan bioenergi dan kompos, serta pengurangan teknologi biogas dan pakan untuk bisa membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

 

c.              Sektor limbah rumah tangga

Pengurangan emisi gas rumah kaca tak terhindar dari hal mendasar di kehidupan sehari-hari. Contohnya sampah yang menumpuk baik yang jenisnya organic dan anorganik. Oleh karena itu beberapa cara yang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat diantaranya meningkatkan pengelolaan limbah air di daerah perkotaan, menerapkan 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam proses penanggulangan timbunan sampah, perbaikan dan rehabilitasi di tempat pembuangan akhir (TPA), dan pemanfaatan daur ulang sampah menjadi bahan produksi energy yang ramah lingkungan.

 

d.              Sektor perairan

Contoh mitigasi yang lain dalam upaya mengurangi dmpak perubahan iklim terhadap sumberdaya air antara lain teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan penaburan materian semai (seeding agent) berupa powder atau flare, usaha rehabilitasi waduk dan embung, alokasi air melalui waduk pola kering, pembangunan jaringan irigasi, penghijauan lahan kritis dan sosialisasi gerakan hemat air, peningkatan kehandalah sumber air baku, peningkatan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA), pengembangan teknologi pengolahan air tepat guna, pembangunan dan rehabilitasi waduk dan embung serta pembangunan jaringan irigasi.

e.              Sektor transportasi

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi emisi gas di sektor energi dan transportasi yaitu dengan menggunakan bahan bakar yang lebih bersih dan fuelswicthing. Selain itu, turut serta mengoptimalisasikan energi terbarukan yang meliputi energy angin, energy panas, dan energy bumi. Mengoptimalisasikan pengganti minyak bumi dan mengoptimalisasikan energy nuklir. Selain itu, untuk transportasi massal diharapkan menggunakan yang rendah akan emisi serta ramah lingkungan. Strategi yang dilakukan yaitu mengubah pola penggunaan kendaraan pribadi ke pola transportasi rendah karbon.

 

 

Beberapa Hal yang Harus Anda Ketahui Tentang Geografi yang Mungkin Bisa Membantu dalam Ujian Anda!

Geografi

Geografi adalah studi tentang permukaan bumi, termasuk bentang alam dan fitur
 serta lingkungan fisiknya. Ini mencakup berbagai topik, dari analisis lingkungan 
hingga pola pemukiman manusia dan bencana alam seperti gempa bumi.
Geografi telah diajarkan di sekolah-sekolah di seluruh dunia sejak zaman kuno; 
namun, baru pada awal abad ke-20 ketika geografi menjadi disiplin akademis 
tersendiri dengan pendirian departemen yang berspesialisasi dalam bidang ini di 
universitas di seluruh Eropa dan Amerika Utara.

 

Metode Geografis

Metode geografis adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Metode ini meliputi survei, kerja lapangan, penginderaan jauh (seperti citra satelit), pemetaan dan teknik lain yang memungkinkan peneliti mengumpulkan informasi tentang permukaan bumi.

Survei melibatkan pengukuran objek untuk mengukur jarak di antara mereka atau mengidentifikasi mereka sebagai objek unik. Misalnya: Jika Anda ditanya jenis pohon apa yang akan Anda lihat jika Anda pergi mendaki di jalur tertentu di kota Anda? Anda dapat menggunakan tongkat surveyor dan kompas untuk mengetahui seberapa jauh dari satu sama lain kedua pohon ini berada sehingga mereka dapat diidentifikasi untuk referensi di kemudian hari ketika membandingkan catatan dengan orang lain yang tahu lebih banyak tentang tanaman daripada hanya melihat mereka tumbuh dekat di bawah hidung mereka setiap hari di tempat kerja!

 



1. Sebuah kota telah dibangun di atas delta. Air membanjiri tanah setiap tahun dan tanah diendapkan. Jenis delta apa yang Anda harapkan?

  • Sebuah kota telah dibangun di atas delta. Air membanjiri tanah setiap tahun dan tanah diendapkan. Jenis delta apa yang Anda harapkan? 
  • Sungai Mississippi telah menyimpan sedimen di mulutnya dari waktu ke waktu, membentuk bentuk segitiga besar yang disebut danau oxbow atau tikungan berliku-liku . Pola ini dapat dilihat di banyak tempat di dunia di mana sungai-sungai mengalir ke danau atau lautan dengan cabang-cabang panjang yang melengkung ke belakang seperti anak panah saat mengalir melalui saluran sempit yang dibentuk oleh tanggul alami di sepanjang tebing tinggi. Sungai-sungai yang lebih besar mungkin memiliki ratusan tikungan seperti itu di dalam saluran utamanya; yang lebih kecil mungkin hanya memiliki satu atau dua di sepanjang jalan mereka melalui kawasan hutan di dekat danau atau lahan basah saat mereka mengalir menuju mulut mereka di mana mereka bertemu badan air lainnya.

 

2. Anda sedang berjalan di daerah gurun, dan Anda melihat bahwa ada banyak sekali lapisan kering yang berkelok-kelok di daerah tersebut. Gurun macam apa ini?

Ini adalah mencuci. Cuci adalah dasar sungai kering yang telah digerus oleh air. Pencucian mungkin kecil, tetapi bisa meluas dan bahkan mengalir ke daerah tetangga. Ketika banjir bandang terjadi di gurun, mereka membentuk sapuan yang biasanya berdinding sangat curam dengan sedikit vegetasi di atasnya. Erosi angin terjadi ketika angin kencang meniup pasir dari bukit pasir dengan kecepatan tinggi dan membawanya ke hilir menuju ketinggian yang lebih rendah. Bukit pasir terbentuk oleh aksi angin selama bertahun-tahun saat pasir berhembus dari daerah di mana vegetasi telah mati atau dihilangkan (akibat kebakaran).

 

 

3. Pilih formasi dimana laut membentuk teluk dan teluk.

  • Teluk dan teluk terbentuk oleh kombinasi gelombang, pasang surut, arus, dan angin. Teluk terbentuk ketika dua badan samudera bersentuhan satu sama lain. Mereka biasanya terbentuk di mana dua sungai besar bertemu atau di mana ada delta besar (tanah di antara sungai). Teluk cenderung lebih melingkar daripada teluk karena dibentuk oleh angin daripada air. Laguna adalah laut dangkal yang terjadi di daerah di mana garis pantai bertemu daratan yang tidak terhubung ke badan air lain seperti samudra atau laut; laguna ini dapat ditemukan di muara sungai atau di tepi benua di mana sungai mengalir ke dalamnya.
  • Selain teluk dan teluk yang dibentuk oleh gelombang, pasang surut, dan arus yang bekerja bersama di darat (antar pantai), terkadang juga terbentuk oleh angin yang bertiup di atas perairan dangkal saat bertiup melintasi wilayah laut terbuka. 
  • Selat adalah jalur sempit antar benua; ini berarti Anda tidak bisa melewatinya sama sekali! Mereka hanya cukup besar untuk kapal, jadi jika Anda ingin melakukan perjalanan melaluinya, gunakan imajinasi Anda!


4. Ilmu yang mempelajari bentang alam bumi disebut.

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang permukaan bumi. Ini mencakup bentang alam, pola iklim dan cuaca, komposisi tanah, vegetasi dan kehidupan hewan (satwa liar). Ahli geografi prihatin dengan menggambarkan bagaimana hal-hal ini mempengaruhi manusia.
Geologi adalah studi tentang batuan dan mineral di dalam interior atau kerak bumi. Ahli geologi menggunakan pengetahuan khusus mereka tentang struktur batuan untuk belajar tentang iklim kuno dan peristiwa yang membentuk sejarah planet kita dari waktu ke waktu.
Istilah geomorfologi mengacu pada kedua aspek geografi serta yang terkait dengan disiplin ilmu lain seperti hidrologi, vulkanologi dll. Ini berfokus pada mempelajari bentang alam termasuk gunung / puncak / punggung bukit dll, sistem sungai / danau dll, bukit pasir & pantai di sepanjang dengan fitur lain seperti aliran air (sungai) danau dll...

 

5. Manakah dari struktur bumi ini yang tidak ditemukan di gurun?

Bukit pasir dan wadi adalah satu-satunya jenis bentang alam gurun yang akan Anda temukan di lingkungan yang gersang. Bukit pasir adalah akumulasi pasir di permukaan daerah gurun yang telah dibentuk oleh angin, hujan, dan kekuatan alam lainnya dari waktu ke waktu. Wadi (bahasa Arab untuk "parit") adalah sungai kecil yang memotong batuan dasar di sepanjang jalurnya dari sumber ke mulut; namun, mereka jarang mencapai tingkat aliran air yang cukup tinggi untuk membentuk danau atau kolam di kedua ujungnya karena air tanah dengan cepat menguap ke angkasa karena penguapan yang disebabkan oleh radiasi matahari yang dipantulkan dari partikel debu yang tersuspensi di atas permukaan tanah pada siang hari ketika suhu cukup hangat untuk tanaman ' sistem akar tumbuh jauh di bawah permukaan tanah tanpa pembekuan padat seperti es ketika terkena langsung di bawah permukaannya tanpa perlindungan yang diberikan oleh penutup salju atau bahan lain yang digunakan sebagai insulasi antara satu lapisan bahan yang ditumpuk di atas yang lain sepanjang bulan-bulan musim dingin di mana suhu turun di bawah titik beku titik sebelum musim semi tiba lagi dengan kondisi cuaca yang lebih hangat daripada yang dialami selama bulan-bulan musim gugur/musim dingin menjelang awal musim panas.

 
6. Sinkhole terbentuk sebagai akibat dari

 

  • Sinkholes terbentuk sebagai akibat dari erosi air tanah.

Erosi air tanah terjadi ketika air bergerak melalui tanah di permukaan dan secara bertahap bergerak lebih dalam ke dalam tanah, berubah menjadi kekosongan atau lubang di jalurnya (sinkhole). Ketika ini terjadi cukup lama, itu dapat menyebabkan gua bawah tanah runtuh dengan sendirinya dan membuat lubang di salah satu ujung properti Anda yang mengarah ke bawah menuju tingkat fondasi rumah atau lantai bawah tanah — atau bahkan lebih buruk!

 

7. Apa alasan utama manusia membangun tanggul di sungai?

Alasan utama manusia membangun tanggul di sungai adalah untuk mencegah banjir. Jika sungai naik dengan cepat dan menyebabkan tingkat banjir yang tinggi, dapat menyebabkan kerusakan properti dan infrastruktur di daerah tersebut. Sebuah tanggul akan mencegah hal ini terjadi dengan mengalihkan air ke lokasi lain di mana tidak ada banyak risiko banjir.
Selain tujuan utama tersebut, tanggul juga digunakan untuk pengendalian erosi dan pengendalian aliran air melalui daerah yang mungkin rawan erosi karena komposisi tanah atau topografi yang tidak stabil (yaitu perbukitan).

 

8. Manakah dari ini yang mungkin terjadi di iklim gurun?

Gurun panas dan kering. Mereka memiliki curah hujan yang sangat sedikit, yang berarti bahwa air di dalamnya harus berasal dari sumber lain seperti sungai atau danau. Hal ini menyulitkan tanaman untuk tumbuh di sana karena tidak banyak kelembapan yang tersedia bagi mereka untuk menyerap ke akarnya (dan karenanya membuat daunnya).
Gurun juga tidak memiliki banyak vegetasi karena tidak banyak tanaman yang dapat bertahan hidup dalam kondisi ini - yang akan Anda lihat hanyalah bebatuan!

 

9. Manakah dari wilayah geografis berikut yang kemungkinan besar akan mengalami perubahan pola cuaca yang tiba-tiba dan ekstrim?

 

  • Gurun.
  • Tundra.
  • Taiga (hutan boreal).
  • Hutan hujan (bioma paling beragam di dunia).

 

10. Manakah dari proses ini yang melibatkan lebih dari satu badan air?

Istilah sungai digunakan untuk menggambarkan badan air yang mengalir ke badan air lain. Misalnya, Sungai Mississippi adalah sungai besar di Amerika Utara. Ini berarti mengalir ke sungai dan danau lain.
Istilah "aliran" dan "jalur air" kadang-kadang digunakan secara bergantian, tetapi mereka merujuk pada hal yang berbeda:

  • Aliran adalah area di mana air mengalir (atau mungkin mengalir) menuruni lereng dari sumbernya di elevasi tinggi ke elevasi yang lebih rendah dan akhirnya ke badan air lain seperti danau atau laut. Aliran dibuat oleh cekungan drainase, yang mengumpulkan limpasan curah hujan dari daerah sekitarnya; sebagian besar sungai memiliki lereng yang curam karena mereka mengalir dengan cepat setelah dibentuk oleh air hujan yang jatuh di tanah di atasnya selama badai tanpa ada penutup vegetasi yang menghalangi di antara tepiannya."

 

11. Jenis zona iklim apa yang memiliki vegetasi yang sebagian besar adalah pohon pinus?

  • Gurun: Ini adalah daerah dengan sedikit atau tanpa curah hujan. Mereka dapat ditemukan di daerah subtropis, atau antara 30°LU dan 30°LS. Gurun sering kering dan berdebu, dengan tingkat kelembaban rendah (kurang dari 20%).
  • Hutan gugur beriklim sedang: Jenis zona iklim ini akan memiliki vegetasi yang sebagian besar adalah pohon pinus karena menerima curah hujan sekitar 60% lebih banyak daripada gurun! Hutan gugur beriklim sedang tumbuh terutama pohon gugur seperti pohon ek, maple atau birch ketika tidak ada cukup hujan untuk membuat mereka tetap hidup selama bulan-bulan musim dingin. 
  • Hutan boreal: Hutan ini terletak di wilayah paling utara planet ini di mana suhu tetap di atas titik beku sepanjang tahun; mereka juga dikenal sebagai hutan taiga karena tertutup salju selama bulan-bulan musim dingin tetapi tidak sepanjang musim panas sehingga menyulitkan satwa liar yang tinggal di sana!

Materi ini akan membantu Anda menguasai ujian Anda!
Ini adalah sumber yang bagus untuk kelas geografi Anda. Isinya mudah dipahami, tertata dengan baik, dan komprehensif. Ini mencakup semua topik dalam kursus dengan berbagai sumber sehingga siswa dapat menemukan apa yang mereka butuhkan saat mereka membutuhkannya.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, materi geografi sekolah menengah ini dirancang untuk membantu Anda menguasai ujian. Anda akan mendapatkan daftar lengkap tentang sumber daya dan strategi terbaik yang dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang geografi atau bahkan hanya ingin latihan tambahan tentang apa yang sudah mereka ketahui. Bagian tentang metode geografis pasti akan sangat membantu bagi setiap siswa yang ingin mempelajari topik ini atau bahkan hanya ingin latihan tambahan tentang apa yang sudah mereka ketahui.